Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura, kehadiran BNPB ini sekaligus merupakan wujud perhatian pemerintah pusat mulai dari saat bencana sampai masa pemulihan pascabencana banjir Sentani. Hal itu sekaligus menjadi tanda bahwa negara benar-benar hadir untuk masyarakat Papua sebagai pelipur lara dan solusi bagi masa depan Papua.
“Kami saat ini masih berduka, namun kami tidak mau menangis lagi. Oleh karena itu, kita harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat kita. Pemerintah dan kita semua sudah berjalan pada rel yang benar,” ungkap Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitau.
Dihadapan para Ondofolo, pemerintah daerah dan masyarakat setempat, Doni mengaku sangat senang dan berterima kasih atas sambutan yang hangat dari Sentani. Doni juga mengatakan apa yang diberikan pemerintah tersebut tak lain merupakan mandat dari Presiden RI, Joko Widodo dalam kaitannya pemerataan kesejahteraan rakyat. Doni menilai bahwa ada potensi besar yang dimiliki Jayapura, khususnya di sektor perikanan. Namun hal tersebut masih belum dimaksimalkan.
Oleh karena itu, lanjut Doni, pemerintah pusat melalui BNPB mengharapkan agar dengan adanya perhatian dari pemerintah tersebut, masyarakat Papua dapat mengembangkan potensi dan bersaing dengan wilayah lain bahkan menjadi primadona.
“Saya diberi tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memberikan bantuan alat asap khususnya untuk mama-mama agar dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai lebih. Dan ikan dari danau sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta bahkan mancanegara,” ungkap Doni.
Selanjutnya, Doni juga menyampaikan bahwa 2 unit pabrik sagu juga akan dibangun sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang banyak dijumpai di Sentani itu sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih.