Bawa Ratusan Bibit Ganja, Warga Waris Diamankan Satgas Pamtas Yonif 328/DGH

Lintas Jabodetabek251 kali dibaca

Keerom, LINTAS10.COM- Anggota Satgas Pamtas Yonif 328/Dgh, mengamankan Gabriel Sal (32), warga Waris yang membawa ratusan bibit ganja di depan Pos Komando Taktis (Pos Kotis) yang melaksanakan _sweeping_ terhadap kendaraan yang melintas di jalan poros Kabupaten Keerom.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (5/7/2019).

Diungkapkan Dansatgas, walau mendekati akhir penugasan, jajarannya terus konsisten melaksanakan pencegahan terhadap peredaran barang terlarang dan ilegal melalui pemeriksaan dan pengawasan setiap orang yang datang ke wilayah perbatasan.

“Saat _sweeping_, personel Satgas mengamankan seorang pria paruh baya, Gabriel Sal yang membawa ratusan bibit ganja yang disembunyikan di tasnya, pada Kamis 4 Juli kemarin,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, kejadian ini bermula saat personel Satgas Pos Kotis melakukan pemeriksaan rutin terhadap pengunjung yang akan kembali ke Jayapura.

“Ketika dilakukan pemeriksaan, ditemukan benda yang dibungkus dalam plastik hitam, dan saat dibuka terdapat ratusan bibit ganja yang siap untuk ditanam,” ucapnya.

Pelaku yang merupakan warga Waris, tambah Erwin Iswari, setelah dilakukan interogasi mengaku bahwa bibit ganja tersebut diperoleh dari seorang temannya yang merupakan warga PNG.

“Menurut pengakuan tersangka, sebanyak 128 bibit ganja yang siap tanam dengan berat 15 gram ini, rencananya akan ditanam di Waris dan nantinya akan dijual,” tambahnya.

Wilayah perbatasan jelas alumni Akmil 2002 ini, kerap dijadikan tempat untuk mengedarkan narkoba baik dari Indonesia ke PNG ataupun sebaliknya. Berbagai modus pun kerap dilakukan untuk mengelabui anggota Satgas.

Baca Juga:  Wakasad Hadiri Pembukaan Lomba Tembak AARM ke-28 di Malaysia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses