“Keprihatinan masyarakat, sesungguhnya juga menjadi keperihatian kita bersama. Hingga kini, kami pun masih banyak yang tidur di tenda pengungsian bersama warga. Oleh karena itu mari kita sama-sama saling menguatkan, bahu-membahu untuk menata kembali kehidupan keluarga serta lingkungan kita,” imbaunya.
“Partisipasi kita tentunya dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dapat dilakukan, utamanya adalah mari kita lakukan semuanya dengan bergotong royong,” pinta Nyonya Nila Agus Sasmita.
Menurut Nyonya Nila Agus Samita, peran istri prajurit pada dasarnya sama dengan suaminya, selain sebagai istri prajurit dan ibu rumah tangga, kita tergabung dalam organisasi Persit yang salah satu tujuannya adalah membangun kemanunggalan dengan masyarakat sekitar, diantaranya melalui berbagai kegiatan bakti sosial yang diarahkan untuk membantu meringankan kesulitan masyarakat.
“Anggota Persit KCK harus dapat mewujudkan kemanunggalan Persit dengan masyarakat karena Persit berasal dari masyarakat dan bekerja bersama dan untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu dilokasi yang sama, atas nama ibu-ibu warga, Sumbia dan Mistiah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh para istri tentara ini.
Editor : Benz