“Seperti tadi kita cerna, setiap bait lagu yang disuguhkan memiliki nilai filosofis dalam menemukan dan memperjuangkan arti kehidupan dalam berbangsa,”tambah Gathut.
Untuk diketahui, Grup Musik Bara beranggotakan lima orang yakni Zoro (vokalis), Anto (perkusi), Deni (gitar), Bayu (Okulele) dan Sony (Bass). Grup binaan Kodim 0507/Bekasi itu bermarkas di Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur.
“Seperti lagu yang dibawakan, merupakan karya cipta mereka, dengan judul yang singkat dan padat, yaitu “Persatuan”. Lagu tersebut menggambarkan hasrat mereka sekaligus mengajak orang lain untuk bersama-sama membangun kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang mereka rasakan tengah terkoyak,”ulasnya.
“Jadi, keputusan tiga juri dari Dewan Kesenian Jakarta sangatlah tepat dan secara pribadi saya juga memberikan apresiasi terhadap mereka yang mampu mengemas semangat persatuan dalam alunan musik yang apik dan menarik,”tambah Waaster Kasad.
Atas kreasi seninya tersebut, sebagai juara pertama, Grup Musik Bara berhak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan Rp 10 Juta, tropi, piagam dan plakat dari panitia penyelenggara. Sedangkan juara kedua dan ketiga diraih grup musik binaan dari Kodim 050/Depok yaitu Grup Musikal Notes dan Grup Sindikat.
Pada acara penutupan festival yang berlangsung meriah tersebut, selain mengucapkan terima kasih, Waaster Kasad juga menyerahkan plakat kepada General Manajer Mall Living World, Alam Sutra Serpong dan Dewan Juri atas partisipasi dan dukungannya selama festival berlangsung.
“Terima kasih kepada semua pihak dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam festival musik jalanan ini,” ucap Waaster Kasad.
Selain tiga pemenang, bagi juara harapan I, II dan II yaitu Grup Akustik Kota Tua , Grup Awan Kustik dan Grup Jambul, panitia juga memberikan hadiah berupa uang pembinaan, tropi, piagam dan plakat.