Menurut Manurung, bahwa akibat kebakaran hutan dan lahan, menyebakan tersebarnya asap dan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lain ke udara yang berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Juga, jata Manurung, bahwa kebakaran hutan akan menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga tak mampu menampung cadangan air saat musim hujan.
“Hal ini yang menjadi faktor terjadinya tanah longsor maupun banjir,” kata Manurung.
“Berkurangnya sumber air bersih dan menyebabkan kekeringan karena kebakaran hutan menyebabkan hilangnya pepohonan yang menampung cadangan air,” tambah Babinsa.
Dari penyampaian materi kegiatan sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan dapat disimpulkan, bahwa bagi setiap masyarakat yang hendak membersihkan, ataupun membuka lahan baru, mengolah hutan dengan cara dibakar sangat dilarang untuk dilakukan, karena sangat berbahaya dan sangat merugikan bagi semua pihak.
Mengakhiri kegiatan, Kepala Sekolah SD Negeri 0217 Desa Pangirkiran Dolok, Ali Bosar Siregar, SPd mengatakan, bahwa sangat pentingnya kegiatan sosialisasi kebakaran hutan dan lahan dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, karena wilayah mereka berbatasan langsung dengan hutan lindung dan hutan konservasi .
Kepsek menyampaikan, terima kasih kepada Babinsa dan Pimpinan PT Sumatera Silva Lestari beserta staf dan karyawan yang telah meluangkan waktu tenaga dan pikiran, untuk memberikan arahan kepada peserta didik, sehingga maksud dan tujuan kegiatan tersebut dapat di sebar luaskan kepada keluarga, orang tua, teman serta famili mereka yang tinggal di sekitar Desa Pangirkiran Dolok.
Editor: Benz