“Pernah sekali berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit, analisa dokter menyatakan bahwa Habibi menderita sakit Burger Disease (penyakit pembuluh darah), karena ketiadaan biaya maka berobatnya kurang maksimal,’’ terangnya.
“Sempat juga ibunya memiliki kartu BPJS namun karena tidak memiliki penghasilan yang tetap maka tidak sanggup membayar dana bulanannya,’’ lanjutnya.
Ia berharap kepada warga, khususnya wilayah Kabupaten Labuhan batu agar dapat memberi dukungan doa dan sudi kiranya membuka hati membantu biaya perobatan Habibi.
“Agar adinda Ahmad Putra Habibi sehat, bisa sekokah, bermain dan beraktifitas seperti sedia kala, seperti anak-anak yang lain,” pungkasnya.
Hal Senada juga diutarakan Kepala Dusun (Kadus) Syahril Nasution yang mengatakan bahwa kondisi kesehatan Habibi dalam 3 bulan terakhir semakin memburuk.
Upaya yang dilakukan orangtuanya beserta masyarakat sekitar membawanya berobat ke RSUD Rantauprapat dan rumah sakit di Medan.
“Kami aparat desa dan masyarakat Dusun Janji telah bersama-sama berupaya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita Habibi, namun karena hasil diagnosa Dr Rusman Lubis SpB, penyakitnya merupakan penyakit langka, dan ditambah perekonomian ibu Leni Marlina yang kurang memadai sehingga menghambat proses pengobatan,’’ imbuhnya.
“Ya, terkendala masalah biaya pengobatan, Ibu Leni terkadang kerja menyuci, bahkan membantu membersihkan rumah tetangga, upah yang diterimanya hanya untuk kebutuhan menjalani hidup selama ini,” tutupnya.
Dirinya berharap, semoga atas peran serta aparat dari TNI yang telah mengusahakan membawa Habibi ke rumah sakit, kesehatannya dapat segera dirawat dan disembuhkan.
Editor: Benz