KUDUS, lintas10.com- Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo menerima audiensi dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus, dr Ahmad Syaifudin beserta anggotanya di salah satu rumah makan, Rabu (14/2-2018).
Audiensi ini sebagai bentuk sinergitas Kodim 0722/Kudus dengan para dokter di Kabupaten Kudus. Dalam audiensi tersebut dibahas mengenai program bantuan jambanisasi dari Kodim, sebagai upaya percepatan mewujudkan kabupaten sehat. Karena salah satu indikator, kabupaten sehat adalah, jamban.
Menurut Dandim bahwa pembuatan jamban ini dalam rangka mendorong pemerintah kabupaten Kudus untuk meningkatkan taraf hidup sehat warganya, Kodim 0722/Kudus memberikan bantuan jamban.
“Kodim sudah mengerahkan Babinsa untuk membangun jamban atau WC untuk warga. Namun, bantuan pembuatan WC tersebut hanya untuk warga kurang mampu, ” kata Dandim Kudus.
“Pembuatan jamban itu bagian dari upaya perbaikan sanitasi yang masih menjadi masalah besar di negeri ini. Selain itu juga tidak mudah mengubah warga untuk membuang kotoran pada tempatnya, ” tegas Dandim.
Targetnya, masih menurut Dandim, pada tahun ini akan dibuat 280 jamban tiap semester. Artinya dalam tahun ini kita bangun 560 jamban. Untuk tahun lalu sudah terealisasi 830 jamban.
Sementara itu Direktur RS Kartika Husada Kudus dr Anggoro Dwi Prayitno yang turut hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa perilaku buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. Membuang kotoran atau tinja di semak – semak, sungai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan akan menyebar dan mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
“Kebiasaan tersebut juga dapat menyebarkan penyakit saluran pencernaan dan pernafasan,” kata dr Anggoro Dwi Prayitno.(rls)
