“Oleh karena itu kita memerlukan edukasi public untuk mengkoreksi pandangan -pandangan yang terlanjur keliru di masyarakat tentang industry minyak sawit,” katanya.
Kepala Sekolah SMA Sains Tahfizh Islamic Center Toto Prasetyo . Lc dalam sambutannya juga sangat mengapresisasi memang harus membekali para generasi muda untuk menjaga lingkungan , melestarikan lingkungannya, dan menjadi perhatian bahwa ternyata kondisi lingkungan tanah di Siak adalah 50% sendiri adalah lahan gambut, sekali lagi Toto menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. KTU atas kunjunganya , dan berharap suatu saat bisa berkunjung melihat pengelolaan lahan gambut di PT. KTU.
Koordinator R&D – AGM PT. KTU M. Nizam Tambusai menyampaikan dalam penyampaian materi bahwa ini sebagai komitmen PT. KTU melakukan restorasi gambut melalui pelibatan masyarakat.
“Para peserta pelatihan ini kami harapkan dapat menyadari potensi gambut untuk pertanian dan perkebunan yang ada disekitar sehingga dapat mengajarkan kepada para murid di sekolah masing-masing,”ujar Nizam .
Ia menekankan Kunjungan itu kepada guru dan siswa penting dilakukan agar pemahaman ekosistem restorasi gambut dapat ditanamkan sejak dini. Sehingga akan menimbulkan rasa memiliki yang kuat untuk masyarakat dan turut merawat kelestarian lahan gambut.
Kegiatan sosialisasi di tutup dengan pertanyaan – pertanyaan tentang apa itu pengertian gambut, alat ukur air, dan pengelolaan gambut, siswa SMA Sains Tahfizh Islamic Center sangat antusias menjawab dan mendengarkan pertanyaan dan materi dari PT. KTU dan juga siswa SMP KTU. (r)