PEKANBARU, LINTAS10.COM- Pemerintah Kabupaten Siak berencana menindaklanjuti kembali wacana Kota Kembar antara Siak-Melaka dan Siak-Trengganu, yang digagas
beberapa waktu lalu melalui kesepakatan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Bentuk kerjasama dua negara serumpun yang dirintis ini,didasarkan pada kuatnya ikatan sejarah antar kota dua negara itu, terkait catatan sejarah kejayaan Kesultanan Siak di Semenanjung Melayu
dimasa silam.
“Harapan kami kedepannya bentuk kerjasama lintas negara serumpun ini
dapat segera terwujud. Sesuai hajat yang pernah disampaikan Kerajaan
Trengganu dulu untuk membuat Kota Kembar Siak dan Trengganu. Demikian
pula dengan Melaka, sudah tercapai kesepakatan melalui DMDI,” sebut
Bupati Siak H. Syamsuar kepada awak jurnalis selepas pertemuan jajaran
Pemkab Siak dengan Konsulat Malaysia di Pekanbaru (15/05/17).
Bertempat di Kantor Konsulat Malaysia, Bupati Siak Syamsuar beserta
jajaran bertemu dengan pejabat Konsulat Malaysia Hardi Hamdin dalam
suasana ramah-tamah, sembari membahas sejumlah potensi kerjasama yang
dapat dikembangkan kedua pihak. Untuk menindaklanjuti kerjasama luar
negeri itu, Pemkab Siak sebut Bupati Syamsuar sebelumnya sudah
mendapat restu dari Kementerian Dalam Negeri.
“Alhamdulillah Kemendagri juga mendukung, karena memang salah satu
kebijakan luar negeri kita ialah memperkuat hubungan kerjasama antar
sesama negara-negara ASEAN,” kata Bupati yang bercita-cita menjadikan Siak sebagai kota warisan dunia, menyusul Penang dan Melaka itu.
Wacana kota kembar ini sebut bupati dua periode itu bukan tanpa
alasan, Kesultanan Trengganu punya ikatan yang kuat dengan masyarakat
Siak baik dalam hal sejarah maupun budaya. Sebagai kepala daerah,
Syamsuar juga kerap kali bertukar pikiran dan mencuri ilmu dari para
kepala daerah yang mengemban amanah di negeri Jiran itu. Bahkan kalau
wacana ini terwujud nanti, Syamsuar bercerita sempat tercetus ide
membuat semacam kembaran Melaka River Cross dan Menara Taming Sari di
Kota Siak oleh para pengusaha asal Malaysia.