Medan,lintas10.com – Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Medan Antonius Devolis Tumanggor desak Walikota Medan Bobby Nasution batalkan hasil seleksi jabatan eselon III dan lurah karena tidak transparan serta diragukan uji kompetensinya, demikian disampaikan Antonius lewat siaran tertulisnya kepada Media ini, Rabu (05/05/2021).
Menurutnya sistem yang dipakai terkesan coba-coba dan asal-asalan sebab penempatan pejabat tersebut seperti zig-zag, dimana yang dituju arah utara sampainya di arah selatan, kritiknya.
Juga dalam penyampaiannya, Antonius merasa heran dan cukup miris mendengar pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muslim yang dengan gampangnya dapat mengubah jumlah peserta dari 71 menjadi 72 jabatan kata dia.
“Ini akal-akalan Pansel sebab darimana orang tahu bahwa terjadi penambahan Lurah Kampung Nelayan Indah kalau tidak secara transparan diumumkan”, tanya Antonius.
Malah muncul pertanyaan dengan kondisi ini “apa ada dan ada apa” di dalam Pansel yang diketuai Sekda Medan Wiriya Alrahman ini sebutnya.
Seharusnya BKD punya standar baku kompetensi untuk jabatan yang akan dilamar. Demikian pula menyangkut soal ujian tertulis yang disamaratakan untuk lurah dan eselon III justru membingungkan peserta.
Antonius cukup heran dengan hasil seleksi tersebut, sebab dari informasi diterimanya misalnya pelamar dari RSU Pirngadi, semua gagal di jabatan yg mereka lamar di Pirngadi.
Dan berdasarkan hasil ujian kompetensi di USU, tidak ada yg lulus untuk jabatan itu. Anehnya, tiba tiba malah dari luar yang masuk ke Pirngadi justru yang tidak ikut melamar kesana, sebutnya.
Yang menjadi pertanyaan, seandainya diuji berdasarkan standar kompetensi yang sesungguhnya, apakah yang lulus uji kompetensi versi BKD sekarang benar benar kompeten duduk di jabatan Kepala Bidang di Pirngadi dibanding pelamar yg berasal dari pejabat internal Pirngadi?.