“Masker medis ataupun jenis N95 sangat dibutuhkan para tenaga medis saat merawat pasien. Kalau kita saat ini, sepertinya masih cukup menggunakan masker kain, apalagi telah diuji oleh para ahli bahwa (masker kain) cukup efektif,” terang Hengki .
Selain masker, menurut mantan Danbrigif 15/Kujang II, sebagai bagian dari paguyuban Antasena 96 beberapa rekannya juga berinisiatif membantu menyediakan face shield bagi tenaga kesehatan maupun pasukan TNI AD yang mengamankan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalbar.
“Face shiled yang dibuat rekan kami, Kolonel Cpl Oscar (Kapaldam XII/Tpr) sederhana, menggunakan bahan yang ada sekitar di kita. Secara di jumlah, kami rasa bisa membantu tenaga kesehatan dan Satgas Pamtas di Kalbar,” ujar Hengki tanpa mau menyampaikan jumlah rinci keseluruhan bantuan yang disalurkannya.
Selain membagikan masker ke rumah sakit, Antasena 96 juga mendistribusikan sembako kepada masyarakat yang terdampak COVID 19.
“Tidak banyak, sembako yang dibagikan ke warga-warga yang kurang beruntung, seperti mereka yang di sekitar wilayah Cianjur dan Bogor. Situasi saudara-saudara kita tidak hanya memerlukan empati tapi juga kepedulian dari kita semua,” kata Hengki yang juga pernah menjabat sebagai Danbrigif PR 17/Kujang I.
“Tidak saja pemerintah, TNI, Polri maupun tenaga kesehatan, untuk pencegahan COVID 19 bisa dilakukan oleh setiap individu, yaitu dengan disiplin menjaga pola hidup yang sehat dan bersih,” ujarnya optimis.
Kepedulian Paguyuban Antasena juga mereka berikan kepada keluarga para pelatih Taruna Akmil, berupa paket data untuk anak-anak mereka yang belajar di rumah serta hand sanitizer.
“Selain paket data untuk anak-anak pelatih di Akmil, kita juga ingin agar almamater di Lembah Tidar bisa terhindar dari virus COVID-19, maka kita bagikan hand sanitizer bagi para pelatih yang bersentuhan langsung dengan adik-adik taruna Akmil,” pungkasnya.