“Tak dapat dipungkiri, dengan biaya murah dan instan, pariwisata sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tak hanya pemerintah, penduduk setempat yang tinggal di sekitar obyek wisata pun diuntungkan. Untuk itu, menghidupkan potensi obyek wisata harus dilakukan bersama-sama,” sebut Bupati Rohil H Suyatno, baru-baru ini di Bagansiapiapi.
Diterangkan Suyatno, Rohil yang kaya akan sumber daya alamnya dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata. Karena, Rohil punya wisata budaya Tionghoa berupa Bakar Tongkang yang telah mendunia. Cheng Beng (sembahyang kubur), Festival Malam Imlek dan Cap Go Meh, serta lainnya.
“Kita punya berbagai kesenian budaya dari berbagai keragaman suku, kita punya obyek wisata Pulau Jemur dan sembilan gugusan pula lainnya, kita punya Danau Janda Gatal, Pulau Tilan, Danau Laut Napangga, Kampung Melayu Rantau Bais, berbagai situs cagar budaya di Bagansiapiapi. Semua perlu pengembangan serius agar mampu menjadi penunjang ekonomi rakyat,” papar Suyatno.
Namun demikian, masyarakat setempat harus ikut berperan besar dalam membantu pelestarian nilai-nilai kebudayaan supaya obyek wisata kita semakin tersohor.
“Pemerintah tidak dapat menyiapkan uang setiap saat kepada rakyat, tetapi pariwisata mampu melakukan itu. Untuk itu, masyarakat berperan dalam memperkenalkan dan membawa nama baik daerah wisata kita kepada publik. Karena, promosi wisata melalui publikasi media juga perlu dukungan masyarakat,” tegas Suyatno.
UMKM Rohil Juara di Nasional
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Rohil berhasil mendapatkan Juara kedua dalam pameran Hasil Kerajinan tangan dan Produk Khas Daerah tingkat Nasional yang diselenggarakan dipalembang Indah Mall (PIM) Propinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2015 kemaren. Pameran UKM tingkat Nasional itu diikuti sebanyak 25 Utusan dari Propinsi se Indonesia.
Hasil kerajinan Tangan dan Produk Khas daerah yang dipamerkan oleh Diskop UKM Rohil berupa Produk unggulan Rokan Hilir seperti Tenun songket, Batok Kelapa, Ikan Asin, Kacang Pukul, Udang Pukul, Anyaman Tikar, Mie Sua, Kerupuk, dan seni kerajinan tangan lainnya. Ikan Asin yang merupakan hasil dari Kerajinan tangan dan Produk Khas daerah yang dipamerkan karena dijamin tidak memakai Formalin.
“Alhamdulillah Pameran Kerajinan Tangan dan Produk Khas Daerah tingkat Nasional Kita mendapatkan juara kedua, Untuk Juara ketiga diraih oleh propinsi Riau yang diwakili oleh Badan Ketahanan Pangan Riau, dan Juara pertama diraih oleh Propinsi Kalimatan Timur (Kaltim) yang diwakili oleh Dinas Perikanan dan kelautan (Diskanlut),” kata Kadiskop UKM Rohil, Jon Syafrindow melalui Kabid UKM H Azwar Spd Msi.
Diterangkan Azwar lagi, Saat ini Kerajinan tangan dan Produk Khas Daerah yang dibina secara rutin oleh Diskop Rohil berjumlah 10 UKM yang terdapat dikecamatan Bangko, Rimba Melintang, dan Pujud. ke 10 UKM itu benar-benar dilakukan pembinaan mulai dari kebersihan, Keindahan, dan pelayanannya.
Didalam Pameran itu para juri melakukan penilaian berdasarkan keindahan, kebersihan, dan pelayanan yang diberikan. Sementara makanan yang diminati dan digemari dalam pameran itu seperti Kacang Pukul dan ikan asin buatan masyrakat kota bagansiapiapi,” ujar Azwar.
Selain memamerkan hasil kerajinan tangan binaan UKM, pihaknya juga memamerkan Beberapa Objek Wisata andalan Kabupaten Rohil melalui foto seperti Pulau Jemur, Jembatan Kembar Pedamaran I dan II, Pulau Tilan, Danau Napangga, dan Objek wisata lainnya,” pungkas Azwar. (Adv/Hms)