” Air bersih kami menjadi menghitam, anak – anak batuk dan gatal – gatal serta kulit mengelupas ” ucap warga sembari menunjukkan gatal yang diderita warga tersebut , Rabu (13/04/2022).
Lanjut warga lagi, pabrik gula milik plat merah ini kerab berproduksi pada malam hari hingga subuh.
“Mereka produksi malam hari hingga subuh, ketika hari terang sibuklah warga menyapu debu itu. Tengoklah kaki warga menghitam akibat debu yang ditimbulkan pabrik gula itu” ucap Rasmi warga Dusun Xl Desa Purwodadi kepada Lintas10.com.
Menanggapi hal itu, Relawan Jokowidodo Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumut Ria Sitorus mengatakan bahwa hal ini sebaiknya menjadi perhatian serius pihak perusahaan maupun pemerintah setempat, mengingat hal ini sudah lama dikeluhkan masyarakat ujar Ria.
Lanjutnya, apa yang dibeberkan warga benar adanya. Menurutnya hal ini tampak secara kasat mata air bersih warga serta tempat tinggal warga menghitam diselimuti debu kata Ria.
” Kita mengkhawatirkan kesehatan warga akan terganggu, jika udara sudah tercemar maka tidak menutup kemungkinan akan berimbas kepada batuk dan gangguan pernafasan” ucapnya.
Terpisah dikonfirmasi humas PTPN ll Rahmat Kurniawan mengatakan agar awak media mengkonfirmasi ke pihak manger pabrik gula tersebut katanya.
” Pabrik itu yang mana itu, abang ada dilokasi? Tanya sajalah disitu kan ada pimpinannya, managernya juga ada disitu” jelas Rahmat.
Pihak manager PTPN ll pabrik Gula Sei Semayang belum berhasil dihubungi awak media ini. Dikatakan Sekuriti yang berjaga seluruh pimpinan tidak berada dikantor katanya Rabu (13/04/2022) sekira pukul 11.00 wib tanpa menjelaskan kapan pimpinan tersebut akan berada dikantor.
Untuk diketahui, perusahaan plat merah ini memproduksi hasil ribuan ton per harinya. Dilansir dari laman resmi PTPN ll, Perkebunan Nusantara II memiliki 2 unit usaha Pabrik Gula, yaitu PG Kwala Madu dan PG Sei Semayang. Dengan kapasitas masing-masing pabrik 4000 ton per hari.
(Ly).