Padangsidimpuan, lintas10.com – Viral di media dan platform youtube chanel warga kota Padangsidimpuan yang memperlihatkan kondisi salah satu SD Negeri 200218, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dengan kondisi gedung sekolah tidak layak (tanpa atap dan bangunan hancur) untuk peserta didik menuai reaksi dari berbagai kalangan.
Dalam hal tersebut Aliansi Mahasiswa Pejuang Rakayat (AMPERA) Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) telah berkomunikasi kepada kepala Dinas Pendidikan kota Padangsidimpuan perihal kondisi bangunan sekolah yang tidak layak untuk peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Namun komunikasi tesebut tidak disambut dengan baik oleh kepala Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan yang berujung AMPERA melakukan aksi penggalangan dana di jantung kota Padangsidimpuan, tepatnya di bundaran air mancur depan kantor Camat Padangsidimpuan Utara, Kamis (7/10/2021).
Syarif Muliadi Nasution selaku ketua AMPERA Tabagsel sangat menyayangkan respon dari kepala Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan yang meminta AMPERA agar membantu pemerintah dengan melakukan penggalangan dana kepada masyarakat terkait kondisi gedung sekolah SD Negeri 200218.
“Melalui kordinasi kita sudah melakukan kordinasi ke beberapa kawan – kawan bahkan kita suda sampaikan ke beberapa media, Dinas Pendidikan, Kadis Pendidikan pernah mengatakan lakukan penggalangan dana katanya” Ungkap Syarif ketika AMPERA berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan kota Padangsdimpuan.
Masih lanjut Syarif, penggalangan dana tersebut akan berlangsung sampai selama tiga hari yang dimulai hari ini (Kamis) sampai sabtu/9 Oktober 2021.
Ia juga menyebutkan dana yang terkumpul dari sumbangan masyarakat nantinya akan dibelikan material bangunan yang akan dihantarkan dan diserahkan ke Dinas Pendidikan kota Padangsidimpuan serta dilakukannya aksi unjuk rasa.