Pandangan-pandangan yang disampaikan oleh Gubernur Muhidin tersebut akan menjadi masukan penting bagi PWI dalam mengembangkan organisasi ini.
“Pandangan tersebut juga akan menjadi acuan bagi kami untuk terus memperkuat organisasi PWI sebagai organisasi nasional tertua yang memiliki lebih dari 30.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Gubernur Kalsel, H. Muhidin selama ini dinilai aktif dalam menciptakan iklim pers yang sehat dan kondusif di Kalsel. Keaktifannya dalam mendukung dunia pers di Kalsel membuatnya dinilai layak menerima penghargaan Anugerah Pena Emas.
“Alhamdulilah, saya merasa sangat terhormat dan bersyukur atas penghargaan ini. Pers merupakan pilar penting dalam pembangunan masyarakat, dan saya selalu berusaha untuk memberikan dukungan penuh kepada teman-teman wartawan di Kalsel,” tuturnya.
Menanggapi penganugerahan, Muhidin menekankan, anugerah ini bukan hanya untuk pribadi, tetapi juga untuk semua pihak yang telah bersama-sama mendukung pengembangan dunia pers di Kalsel.
“Saya percaya bahwa pers yang bebas dan profesional adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, saya akan terus mendukung upaya-upaya untuk menciptakan iklim pers yang sehat di daerah ini, agar pers dapat terus berkontribusi positif dalam pembangunan,” pungkasnya.
Audiensi ditutup dengan penyerahan buku berjudul Bumi Lambung Mangkurat dari PWI kepada Gubernur Kalsel. Buku tersebut mengangkat potensi luar biasa Kalsel dan diharapkan dapat dibaca oleh masyarakat di seluruh Indonesia, terutama melalui para jurnalis yang hadir dalam acara HPN 2025.
Direncanakan, pada acara puncak tersebut, buku Bumi Lambung Mangkurat juga akan diserahkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto oleh Gubernur Kalsel.(rls)