Bukan hanya premium saja yang mengalami hal tersebut. Begitu juga terjadi pada BBM jenis solar yang sudah mengalami kenaikan pada harga, dan juga sulit ditemukannya.
“Bayangkan kalau seperti kita ini berprofesi sebagai nelayan yang butuh dengan BBM solar, Mau beli di SPBU/APMS jangan harap, pasti kita larinya ke pedagang eceran. Mau atau tidak kita harus bayar sesuai dengan harga yang mereka telah tentukan. Satu liter itu Rp 8.000 hingga lebih,” tegas Salah seorang Nelayan Kuala Pembuang yang namanya enggan disebutkan.
Sayangnya, meskipun sudah jelas menjadi keluhan dan merugikan warga pengguna BBM hal ini belum menjadi perhatian pemerintah setempat atau instansi terkait. Sementara itu, informasi yang dihimpun lntas10.com yang didapatkan oleh SPBU Nelayan dan APMS yang ada, setiap hari atau datangnya BBM (Premium dan Solar) tersebut, jatah suplai BBM ke SPBU/APMS yang ada di dalam dan luar kota Kuala Pembuang selalu dengan normal.(Fathul Ridhoni).