Lintas10.com, (SIAK)- Abrasi bibir sungai Siak sudah mengkawatirkan yang mana kondisi itu semakin lama daratan terus tergerus ombak air.
Salah satu warga Kabupaten Siak Ali warga Kampung Kotoringin Kecamatan Mempura menceritakan bagaimana daratan pesisir sungai siak yang terkena abrasi air akibat ombak yang menerjang dari mobilisasi kapal maupun lainnya yang melintasi.
“Sudah banyak rumah yang ambruk serta warga yang berada di pinggir sungai sudah pindah tempat tinggal,” ujar Ali.
Lanjut tokoh masyarakat Kotoringin ini ia menperkirakan panjang daratan yang terkena abrasi sekitar 50 meter.
“Itu terlihat dari daratan yang terus abrasi,” kata Ali.
Dikatakan pria separuh baya ini memang sesudah terjadi abrasi pihak terkait telah melakukan penanaman pohon sehingga abrasi dapat terantisipasi.
“Namun pohon-pohon yang sudah tumbuh di pesisir sungai itu tidak maksimal apabila ombak air begitu deras menghantam tetap terjadi abrasi,” sebut Ali.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala Bidang Pemulihan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Siak Alamsyah ketika dikonfirmasi mengakui bahwa mereka tidak memiliki data terkait kerusakan lingkungan akibat abrasi di sungai Siak.
“Saya masih baru, dan data tentang abrasi di Sungai Siak tidak ada,” ujar Alamsyah.
Dijelaskan Kabid itu ia masih fokus menjalankan kegiatan program sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Kita punya kegiatan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan kemasyarakat di setiap kecamatan,” kata mantan Kasubag TU RSUD Siak ini.
Jadi lanjut Kabid tentang abrasi itu belum ada datanya.
“Berapa panjang serta titik yang abrasi kita tidak ada datanya,” sebutnya mengulang. (Sht)