“Termasuk di Ambon, dalam kesempatan tertentu seni Marawis dimainkan bersama oleh masyarakat yang beragama Islam dan Nasrani. Jadi, dari situ menunjukkan bahwa sebagai seni, Marawis memiliki nilai yang universal,” tegasnya.
Dengan penampilan anggota dari Denzipur 3 itu, Candra pun menangkap hal yang positif bagi pembinaan satuan.
“Selain itu, tidak secara langsung, Marawis juga dapat membentuk prajurit yang semakin profesional dalam menjalankan peran tugasnya yang dinamis, serta membentuk karakter mereka yang toleran, loyal, disiplin, dan tentunya menanamkan keimanan dan ketakwaan,” ujar Candra.
Secara terpisah, Kopda Triyadi Guntoro selaku yang tertua Group Marawis Denzipur 3, mengatakan bahwa awal mulanya Marawis ini dibentuk untuk mengisi waktu luang kegiatan di satuan.
“Namun, seiring berkembangnya kemampuan dan permintaan untuk tampil, sehingga pada tahun 2006 Group Marawis Denzipur 3 dibentuk.
“Alhamdulillah ini merupakan salah satu kebanggaan kami, karena dapat memberikan hiburan dengan nuansa Islami,” tuturnya.
Sumber: Dispenad
Editor: Benz