Untuk menghidupi keluarganya itu, Yuyun pun bekerja sebagai penjaga kantin di SMAN 104 Kelurahan Kampung Gedong.
“Apapun saya lakukan untuk anak, yang penting halal. Saat ini, meski bekerja sebagai penjaga kantin di SMA 104, perhatian bagi anak tetap fokus,” ujar Yuyun.
“Apalagi anak saya yang sulung (Yuditha) ingin menjadi Kowad, mengikuti jejak ayahnya sebagai prajurit TNI AD” imbuhnya.
Apa yang dialami Yuyun pun dirasakan sama oleh Ratna Komalasari (44). Istri mendiang Serda Basuki yang berdinas terakhir di Yonif 305/Tengkorak itu pun tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.
“Ini pertama kalinya menginjak di Mabesad. Bisa bertemu dan berfoto bersama Bapak Kasad dan Ibu juga menjadi pengalaman yang luar biasa,” ujar Ratna.
Menurut Ratna, kesempatan silaturahmi dengan pejabat nomor satu di markas besarnya para prajurit TNI AD, merupakan pengalaman langka dan bisa menjadi kenangan terindah bagi keluarganya.
“Ini tidak akan terlupakan, selain silaturahmi juga bisa membangkitkan kenangan indah seperti yang pernah dirasakan saat jadi anggota Persit,” tegas dia.
Menurut Yuyun, apa yang dialaminya itu merupakan pengalaman yang tidak dapat diperoleh oleh keluarga besar TNI AD, apalagi seperti dirinya.
“Tidak semua isteri prajurit bisa datang dan bertatap muka dengan Bapak Kasad dan Ibu, termasuk para pejabat TNI AD lainnya. Kami diundang, diantar untuk datang dan bahkan diberikan santunan. Ini merupakan penghargaan bagi kami termasuk almarhum suami tentunya,” tutur Yuyun.
Yuyun pun patut bangga, karena kedatangannya itu juga disambut dengan penuh kehangatan sebagai keluarga.
“Saat diberikan santunan, Ibu dan Bapak Kasad juga Wakasad datang menghampiri dimana kami duduk. Kami merasa senang dan bangga, juga diistimewakan. Kami merasa tidak sendiri, karena ada keluarga disini, yaitu Persit yang telah peduli kepada kami para Warakawuri. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya,” tuturnya sambil meneteskan air mata.