Ditempat yang sama, sambutan Irjen Pol Remijius Sigit, Kapolda Sulut meminta jaring keamanan, memberikan jaminan keamanan kepada mahasiswa yang melaksanakan kuliah di Sulut dan sekitarnya, jangan sampai menular di Sulut kejadian yang terjadi di beberapa daerah. “Sulut sangat sulit di provokasi,” tegasnya.
Menurutnya, keadaan yang terjadi di wilayah Indonesia, dimana acara tersebut inisiatif dilaksanakan untuk membuktikan bahwa Sulut susah untuk di provokasi.
“Kepada anak-anak mahasiswa dan salam hormat dari Kapolda dan Pangdam agar tetap fokus kepada kuliah, dimana keamanan akan dijamin. Jangan ada barikade kepada pihak, kepada aparat, bisa membaur dan menyampaikan kesulitan masalah yang terjadi di intern mahasiswa Papua, tetap fokus kuliah tidak terprovokasi,” imbuhnya.
Sementara itu, sambutan Pangdam XIII/Mdk, bahwa apa yang disampaikan oleh Kapolda sangat tepat akan menjamin keamanan bagi mahasiswa Papua, karena Sulut mempunyai motto “Torang Samua Basudara”, agar sama-sama kita membaur, jaminan keamanan tanpa diminta kami sudah memberikan jaminan keamanan. Apabila ada kesulitan, jangan sungkan-sungkan untuk memberitahukan kepada aparat, bentuk kepedulian kepada mahasiswa, saling membuka pikiran,” ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Kabakamla Sulut, bahwa Sulut milik semua dan melaksanakan aturan yang berlaku, keamanan adalah tugas kami bersama, berpikir bahwa akan lebih kami akan perhatikan lagi dan tak perlu kuatir akan hal itu semua. “Yakinkan akan berikan jaminan keaman,” imbuhnya.
“Terima kasih banyak, Bhinneka Tunggal Ika sudah ada di Papua dan sudah mendasar dari kecil sampai sekarang. Kami kesini karena ada masalah, ada hal-hal manusia yang alami, perlakukan sama terhadap kami ras Papua, kiranya tidak ada perbedaan. Permasalahan yang terjadi agar dituntaskan, mengenai adanya laporan adanya pengawasan yang kurang nyaman dari pihak keamanan terhadap mahasiswa akan kami sampaikan, karena anak-anak Papua sebagai saudara,” tambah salah satu perwakilan MRP.