440 Personel Kodam Jaya Bantu Amankan Demo Buruh di Seputaran Istana

Lintas Jabodetabek276 kali dibaca

Jakarta Pusat, LINTAS10.COM – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kembali menggelar aksi di depan Istana Negara.

Rencananya, massa pimpinan Said Iqbal ini bakal berjumlah 2.000 orang dari wilayah Jabodetabek.

Sebanyak 440 personel Kodam Jaya dibawah pimpinan Dandim 0501/JP BS bergabung dengan personel Polres Metro Jakarta Pusat melaksanakan apel persiapan yang digelar di Lapangan Sepatu Roda Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019) pukul 07.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan didampingi Dandim 0501/JP BS dan beberapa pejabat Polres dan Kodim memimpin jalannya apel persiapan.

“Kami akan melakukan penyekatan massa yang akan menyampaikan aspirasinya 100 meter dari depan Istana Negara. Tindakan pencegahan tidak diperkenankan memakai senjata api. Lalu tindakan yang kita pakai yaitu dengan tindakan Preventif,” jelas Kapolres.

Kapolres mengatakan, kegiatan ini bersifat preventif dan jangan sampai anggota menggunakan kekerasan dalam pengamanan ini.

” Fungsi intel sebagai ujung tombak dalam kegiatan kali ini untuk bermediasi dengan pimpinan dari buruh,” jelas Kapolres.

Sementara itu, Dandim 0501/ Jakarta Pusat Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, pihaknya mendukung penuh kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa.

” Seperti yang dijelaskan Kapolres, seluruh prajurit Kodam Jaya yang diperbantukan (BKO) ke Polres mengedepankan mediasi dan meminimalisir tindakan fisik dalam kegiatan pengamanan ini “, urai Dandim.

Personel BKO dari Kodam Jaya kemudian menyebar ke beberapa titik ploting yang telah ditentukan bersama anggota Polri. Konsentrasi pasukan berada di seputaran Istana Negara dan Istana Wapres serta jalur protokol yang menghubungkan dua objek vital tersebut.

Baca Juga:  Kepala Bakamla RI Courtessy Call kepada Menteri PUPR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.