“Kemajuan teknologi dan adanya perbedaan pola pikir antara generasi X dan generasi Y harus dipandang sebagai peluang untuk lebih meningkatkan profesionalisme prajurit.
Untuk diketahui, generasi X merupakan generasi yang lahir antara tahun 1960 – 1980, sedangkan generasi Y merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 – 2000.
Sementara itu, selain menyampaikan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian yang dilakukan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad),
Kolonel Inf Andy Irawan C., S. Sos., S.Ip., M.I.Pol menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi berdampak langsung pada peningkatan pola kepemimpinan lapangan.
“Yaitu melalui pemanfaatan Sistem Informasi manajemen, Aplikasi E-Binsat, E-Learning dan sebagainya,” tegas lulusan Akmil Tahun 1993 itu.
Untuk mengatasi berbagai kelebihan dan kekurangan generasi X maupun Y, dirinya merekomendasikan adanya pemberian motivasi dan pembiasaan penggunaan teknologi informasi secara sehat.
“Yaitu mengimplementasikan kemampuan dan menyelesaikan masalah secara mandiri dan bebas menyatakan pendapat atau ide yang konstruktif dengan menggunakan teknologi informasi yang tersedia,” pungkas Andi Irawan.
Dalam acara yang digelar Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) itu, pembicara lainnya, Prof Dr. Ir. Eko K Budiharjo dari Universitas Indonesia menyampaikan bahwa generasi X merupakan generasi awal milenial yang sempat hidup di zaman ekonomi yang optimis
“Sementara generasi (Y) milenial gelombang berikutnya, tumbuh di kala perekonomian dunia yang tengah buruk,” ujar Eko K Budiharjo.
“Hal itu membuat mereka lebih realistis dan getir memandang masa depan, ini juga berpengaruh pada tabiat milenial muda yang lebih lengket pada media sosial,” tandasnya.