“Sebagaimana tema TMMD yang kali ini bersinergi dengan Kementerian Agama (Kemenag), Melalui TMMD kita tingkatkan kebersamaan umat serta semangat gotong-royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan ketahanan nasional,”ujarnya.
“Kita ingin agar masyarakat kembali tergerak, termotivasi dan menyadari akan pentingnya semangat bergotong-royong dalam membangun daerah dan sekaligus berpartisipasi dan menjadi salah satu solusi menyelesaikan berbagai persoalan bangsa,” tambah Candra.
Selain itu, ungkapnya, untuk mewujudkan kemanunggalan dan kebersamaan serta rasa kekeluargaan antara TNI dengan rakyat, anggota Satgas juga wajib tidur di rumah rakyat.
“Mereka dibekali dengan Uang Lauk Pauk (ULP) prajurit, yang dimasak serta dimakan bersama dengan warga yang rumahnya ditempati (anggota Satgas),” terang Candra.
Adapun sasaran dari kegiatan yang rutin dilaksanakan tiga kali dalam setahun itu, menurutnya meliputi dua sasaran kegiatan, yaitu sasaran pembangunan fisik dan non fisik.
“Pembangunan fisik antara lain pembangunan dan pembuatan infrastruktur seperti tempat ibadah, rehab rumah tidak layak huni, talud (dinding penahan tanah), jembatan, MCK, plat duiker (pembatas jembatan), gorong-gorong, pos Kamling dan sarana fisik lainnya,” urainya.
“Sedangkan sasaran non fisik, berupa penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, kerukunan umat beragama, serta penyuluhan tentang pertanian, peternakan, kesehatan, kehutanan, serta bahaya Narkoba, Kamtibmas, dan lain sebagainya,” Candra menambahkan.
Tidak hanya pembangunan fisik dan non fisik bagi masyarakat, kali ini pun, TNI AD tetap mengajak para Jurnalis, wartawan atau media untuk turut menggelorakan semangat TMMD kepada seluruh masyarakat luas dan menyukseskan kegiatan tersebut, yaitu mempublikasikan capaian maupun berbagai hal insipiratif selama kegiatan berlangsung.