“Lomba ini diikuti oleh 10 negara ASEAN yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, Brunei, dan Kamboja. Kontingen TNI AD mampu menjadi yang terbaik,” ulas Brigjen TNI Candra Wijaya.
Seperti diketahui bersama, Tim Kontingen Petembak TNI AD berhasil keluar sebagai Juara Umum pada lomba tembak AARM yang diikuti oleh prajurit Angkatan Darat se-ASEAN dengan meraih 9 Trofi, 32 emas, 14 perak dan 10 perunggu.
Sedangkan juara kedua tim Thailand dengan 3 trofi, 7 emas, 24 perak, 9 perunggu. Juara ketiga ditempati Vietnam dengan memperoleh 2 trofi, 2 emas, 2 perunggu.
“Kontingen kita tidak hanya memastikan menjadi Juara Umum, namun dengan jumlah 32 emas juga berhasil memecahkan rekor raihan emas sepanjang keikutsertaan dalam ajang ini. Pada tahun sebelumnya, kita juga berhasil mencatat rekor dengan 31 emas,” tutur Brigjen TNI Candra Wijaya.
Dalam keikutsertaannya sejak tahun 1991 menurut Candra, Kontingen TNI AD telah berhasil merebut juara umum AARM sebanyak 13 kali yaitu tahun 1992, 2004, 2006, 2008 sampai dengan 2014, 2016, 2017 dan 2018.
“Jika tanpa disertai keteguhan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, serta tentunya dukungan dari pemerintah, Pindad, masyarakat, serta berbagai pihak lainnya, maupun TNI sendiri, maka hal itu menjadi suatu keniscayaan,” ucapnya.
“Jadi sekali lagi, prestasi ini bukanlah milik TNI AD semata, namun milik seluruh rakyat dan bangsa Indonesia,” tegas lulusan Akmil 1991 ini.
Sementara itu, Dirut PT Pindad mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh TNI AD yang mempercayai PT. Pindad sebagai penyedia senjata untuk kontingen AARM.
“Sinergitas Pindad dengan TNI AD yang dilakukan dari sejak pembinaan petembak menjadi kunci untuk menghasilkan produk yang berkualitas dalam meraih prestasi di berbagai lomba tembak Internasional. Ke depan dalam mendukung petembak TNI AD, PT. Pindad akan terus berupaya melakukan berbagai pengembangan terhadap persenjataan yang akan digunakan berdasarkan masukan-masukan dari para petembak TNI AD,” kata Abraham Mose.