“Petembak yang sering meraih nilai tinggi saat latihan belum tentu dapat mencapai nilai maksimal saat lomba. Hanya petembak dengan kepercayaan dan pengendalian diri yang baik, yang dapat konsisten dalam hasil menembak,” tuturnya.
Selanjutnya, Panglima TNI mengatakan, bahwa keberhasilan Kontingen TNI khususnya TNI AD, merupakan prestasi luar biasa pada berbagai lomba tembak internasional.
“Untuk lomba menembak Asean Armies Rifle Meet (AARM), kontingen kita berhasil keluar sebagai juara umum yang ke-13 kalinya. Tidak hanya itu saja, petembak TNI juga 4 kali secara berturut-turut menjadi juara umum pada lomba tembak Brunei International Skill At Arms Meet (BISAM),” ungkapnya.
“Demikian pula dengan lomba tembak Australian Army Of Skill Arms At Meeting (AASAM). Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua. Terlebih senjata yang digunakan merupakan produk anak bangsa, PT. Pindad,” ujarnya.
Diakhir amanatnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa Lomba Tembak Piala Panglima TNI merupakan program tahunan untuk mengukur sejauh mana hasil pembinaan petembak yang dilaksanakan oleh masing-masing angkatan.
Panglima TNI mengatakan, bahwa lomba ini sekaligus merupakan seleksi bagi petembak untuk menyiapkan Tim Petembak TNI dalam rangka lomba tembak AARM, BISAM dan AASAM.
“Kesemuanya itu menjadi tantangan tersendiri bagi kita, bila dikaitkan dengan prestasi yang telah kita capai selama ini. Menjadi tantangan agar memacu motivasi dan semangat kita, sehingga mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkannya,” pungkasnya.
Pelaksanaan Lomba Tembak Piala Panglima TNI tahun 2018 dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 7 sampai 11 Desember 2018, bertemakan “Dengan Semangat Kompetisi Yang Sehat Dilandasi Sportifitas dan Soliditas Yang Tinggi, Kita Wujudkan Profesionalisme Atlit Menembak TNI, Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”, diikuti oleh 168 peserta yang dibagi menjadi 4 Tim.