“Menurut saya geografi itu ilmu yang sangat nyata. Bisa dilihat langsung. Intisari geografi alam dan dampaknya kepada kehidupan manusia. Menurut saya itu sangat dekat dengan hidup kita, dan sangat menarik untuk dipelajari,” ujar remaja berkacamata ini.
Bagi Fernando, tes yang dianggap sulit adalah tes lapangan (FWT). Kondisi lingkungan yang berbeda dengan Indonesia menjadi salah satu tantangan dalam menyelesaikan tugas. “Kami diminta untuk mendatangi sebuah daerah perkotaan yang khas sisi kulturalnya dan daerah teluk. Kemudian diminta mengidentifikasi masalah di daerah tersebut lalu memberikan solusinya,” ujar peraih perunggu di Olimpiade Siswa Nasional (OSN) tahun 2017.
Bagi Rizky Amalia Wulandari, peraih medali perunggu IGeo 2018, Geografi itu sangat luas dan bisa mengintegrasikan berbagai ilmu yang lain seperti ekonomi, bahkan biologi. Selain belajar dari referensi berupa buku dan jurnal, ia juga suka menggali informasi seputar geografi dari berita. “Saya juga belajar dari video-video di youtube,” kata perempuan yang baru lulus SMA ini.
Pemerintah mengapresiasi capaian peserta didik yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kompetisi internasional. Sampai saat ini tercatat empat emas, 13 perak, dan tujuh perunggu yang disumbangkan siswa SMA Indonesia dari berbagai kompetisi internasional. Mendatang, akan datang tim olimpiade kebumian, dan segera diberangkatkan tim olimpiade komputer.
“Semua yang berangkat meraih medali. Prestasi anak-anak kita ini sangat luar biasa. Posisi Indonesia berada di papan atas dan menengah untuk seluruh dunia,” ujar Suharlan.
Editor: Ebenezer Sihotang