161 Hewan Ternak di Kuansing Terkena Kasus PMK, Inilah Rinciannya

Uncategorized406 kali dibaca

 

Lintas10.com. Kuansing – Sebanyak 161 hewan ternak seperti Kerbau dan Sapi Bali, terkena kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) d Tujuh Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi, Andri Yama Putra, S. Hut. M.Si melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Asrul mengakui hal tersebut.

” Benar, sampai saat ini sudah 161 hewan ternak kerbau dan sapi , yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurutnya, Kasus PMK yang terjadi pada hewan ternak kerbau dan sapi bali di Kuansing, tersebar di sembilan kecamatan. ” Yang terbanyak terjadi di Kecamatan Kuantan Tengah (73 kasus), dan yang terkecil di Kecamatan Kuantan Hilir (3 kasus),” ujarnya.

Dikatakannya, hewan ternak yang terkena susfek sebanyak 161 ekor, akan tetapi setelah diperiksa dan di suntik atau diobati. Hewan yang sembuh 40 ekor, dan satu ekor harus di potong secara paksa akibat sakit parah.

” Kebanyakan hewan ternak, yang terjangkit PMK, yang berada dalam wilayah kebun PT. Duta Palma, karena dilepas oleh pemiliknya,” ujarnya.

Dari 161 hewan ternak yang terjangkit PMK di Kuansing, kerbau sebanyak 85 ekor dan sapi bali sebanyak 76 ekor, yang tersebar di sembilan kecamatan,” katanya.

Untuk Kecamatan Kuantan Tengah sebanyak 73 ekor, Sentajo Raya sebanyak 27 ekor, Benai sebanyak 18 ekor, Gunung Toar sebanyak 11 ekor, Singingi sebanyak 11 ekor, Kuantan Mudik sebanyak 8 ekor, Kuantan Hilir Seberang sebanyak 6 ekor, Pangean sebanyak 3 ekor, dan Kuantan Hilir sebanyak 3 ekor,” ujarnya lagi.

Ditambahkannya, hewan ternak gejala PMK memiliki ciri ciri seperti kuku mengelupas, demam, pada mulut mengeluarkan air liur secara terus menerus. “Jika ciri-ciri itu ditemukan pada sapi, diduga kuat hewan tersebut terkena PMK,” katanya.

Baca Juga:  SK Pemecatan Direktur BUMD Tidak Sah, Pemkab Pelalawan Banding ke PT-TUN Kota Medan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.