Karena itu, kata Presiden Joko Widodo, pemerintah berkomitmen untuk membenahi infrastruktur pendidikan agar memudahkan akses pendidikan ke masyarakat serta mengurangi anak-anak yang putus sekolah, yang salah satunya program Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Melalui program Kartu Indonesia Pintar, kita ingin menjamin akses pendidikan untuk anak-anak yang kurang mampu. Dukungan anggaan pusat ke daerah terus ditingkatkan, dan tentu saja upaya kita meningkatkan kualitas guru dan infrastruktur,” kata Presiden.
Untuk mendukung itu semua, kata Presiden, pemerintah mengajak pemerintah daerah untuk membenahi infrastruktur pendidikan serta memotivasi pegiat pendidikan dan kebudayaan untuk berani melakukan terobosoan inovatif agar bisa merespons dinamika global yang berubah sangat cepat.
Yang tidak kalah penting, menurut Presiden Jokowi adalah pendidikan karakter dan budi pekerti yang bisa menjauhkan pelajar dari perbuatan yang tidak terpuji. “Kita juga ingin menegaskan bahwa anak-anak kita tidak boleh ketinggalan perkembangan ilmu dan teknologi, teknologi harus digunakan untuk memperkaya kebudayaan kita, memperkuat kearifan lokal,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Presiden mengapresiasi pencapaian prestasi sains dan inovasi. Nantinya SDM yang mumpuni seperti pelajar yang berprestasi ini akan menopang perekonomian naional dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Sementara itu, saat menyampaikan arahan kepada peserta RNPK 2018 Senin (5/2/2018) malam, Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan, bahwa saat ini pemerintah Kabinet Kerja menetapkan empat skala prioritas di bidang pendidikan, yakni memperluas akses, revitalisasi pendidikan advokasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan guru.
“Bapak Presiden sering kali menyampaikan bahwa dunia selalu berubah bahkan perubahannya semakin cepat. Karena itu, kita harus menyiapkan semuanya untuk mengantisipasi perubahan itu. Kurikulum harus siap berubah, guru juga harus siap berubah. Apapun yang terkait pendidikan, kita harus mengubah paradigma kita bahwa kita setiap saat harus siap berubah,’ jelas Mendikbud. (Ebenezer Sihotang)