“Kami senantiasa melestarikan cagar budaya, dari bukti-bukti sejarah yang ada pada saat ini. Sehingga orang mau datang ke sini,” ungkap Syamsuar.
Harapan Syamsuar, berkumpulnya para seniman se-Asian di Siak, menjadi corong pariwisata untuk Siak yang disampaikan dalam kata-kata dan syair para seniman.
“Adanya dua buku antologi puisi dari HPI ini, tentu menjadi peninggalan anak cucu kita nantinya tentang khazanah Siak saat ini. Sehingga tak mengelupas oleh panas,” ucap Syamsuar.
Usai memberi kata elu-eluannya, Syamsuar membuka secara resmi HPI. Selain itu, dia juga menandatangani dua buah buku antologi puisi di dampingi Sutardji.
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga memberi cindera mata tanjak dan memasangkannya ke kepala Sutradji. Hal ini dibalas Sutardji dengan memberi dua buku yang baru saja diluncurkan berkaitan dengan HPI.(rls/hms)