MENGKAPAN,lintas10.com – Dewan mempertanyakan keberadaan PT Jatim, perusahaan yang bergerak pada eksport cangkang kelapa sawit di areal mangrov Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit ini kerap menelan korban laka kerja.
Anggota DPRD Siak asal kecamatan Sungai Apit Zulfaini menyampaikan, akhir pekan lalu, Sabtu (6/1/2017) seorang pekerja Andika (19) tangan kanannya putus akibat tergiling alat pengayak cangkang kelapa sawit di PT Jatim itu, dan 3 bulan lalu kecelakaan kerja menelan korban jiwa. “Tidak kali ini saja, tiga bulan lalu ada pekerja yang meninggal akibat kena tabrak alat berat di perusahaan itu,” terang Zulfaini.
Melihat kondisi itu, Zulfaini meminta instansi terkait bisa turun ke lapangan memastikan bagaimana sefty yang diterapkan untuk pekerja di perusahaan penumpukan cangkang di areal Mangrov itu.
“Kami minta dinas terkait bisa peduli, memastikan bagaimana penerapan keselamatan kerja di perusahaan cangkang itu,” kata Zulfaini.
Zulfaini mengaku ia bersama Komisi III DPRD Siak sudah pernah melakukan sidak di perusahan itu, namun data yang diperoleh tidak akurat.
“Seperti tenaga kerja, pihak perusahaan mengaku memiliki 40 tenaga kerja, kalau kami perhatikan di lapangan paling ada 15 orang pekerja, dan bekerja hanya waktu loding ke kapal,” kata Zulfaini.
Lebih jauh, Zulfaini meminta agar pihak perusahaan bertangungjawab atas kecelakaan kerja yang terjadi. “Tangan kanan Andika putus, diamputasi, meski biaya operasi sudah ditanggung perusahaan, namun bagaimana jaminan hiupnya ke depan,” tegas Zulfaini. (S)