“Inilah yang saya sebut dengan mampu mengurai dan mengadaptasi dari perkembangan yang amat cepat. Jadi ada tantangan bagaimana para peneliti bisa menggali referensi yang kuat, bagaimana peneliti harus peduli pada keadaan yang ada di lingkungannya, dalam hal ini pendidikan dan kebudayaan,” tambah Muktiono.
Seminar nasional hasil penelitian ini juga dilaksanakan untuk menjawab 3 tantangan kebijakan pendidikan ke depan yaitu mempertahankan akses pendidikan yang terus meningkat, hadirnya era disrupsi yang menuntut sumber daya pendidikan yang adaptif dan memiliki kemampuan belajar terus menerus, dan semakin beragamnya pelaku pendidikan yang menuntut karakter kebijakan yang lebih fleksibel, dapat dikustomisasi, dan mampu merangsang partisipasi yang luas dari segenap pihak. Tantangan ini harus diatasi dengan sinergi strategis antara Pemerintah, swasta dan masyarakat.
Selain mengemukakan berbagai temuan dan analisis dari hasil penelitian mereka, para penyaji dalam seminar juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan pendidikan dan kebudayaan. Sebagai langkah tindak lanjut, Puslitjakdikbud akan menyosialisasikan berbagai rekomendasi kebijakan yang dihasilkan melalui seminar ini kepada para pemangku kepentingan terkait, terutama para pengambil kebijakan di lingkungan Kemendikbud.
“Semua rekomendasi yang muncul dalam seminar akan ditelaah dan dipilah menurut skala prioritas. Beberapa rekomendasi yang dinilai sangat strategis akan diprioritaskan untuk disampaikan kepada pimpinan satuan kerja yang relevan agar dapat segera ditindaklanjuti,” tandasnya.
Sumber: Humas Kemendikbud
Editor: Benz