“Selain itu, ada TV Edukasi yang tentu akan sangat bermanfaat. Kedua media ini bisa dimanfaatkan di dalam maupun di luar kelas sehingga anak-anak bisa belajar di mana saja. Oleh karena itu, bapak dan ibu kepala daerah, mari kita dorong anak-anak kita untuk menggunakan teknologi informasi dengan bijaksana, bukan hanya untuk bermain _games_melainkan juga untuk proses belajar mereka,” pesan Didik.
Hal senada diutarakan oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud, Gagot Suharwoto mengatakan, bahwa pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat tetapi juga membutuhkan partisipasi pemerintah daerah dan dilakukan di semua sektor termasuk pendidikan dan kebudayaan yang merupakan sektor penting dalam pembangunan manusia Indonesia. Partisipasi pemerintah daerah dalam pendayagunaan TIK di sektor pendidikan dan kebudayaan dilakukan dalam kerangka kebijakan, anggaran, program, implementasi, dan dampak.
“Selain untuk memberikan apresiasi atas upaya tersebut, penyelenggaraan Anugerah KIHAJAR dimaksudkan untuk memetakan tingkat pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan di daerah sebagai bagian dari upaya mendukung peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan,” ujar Gagot.
Tahun ini, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada 16 kepala daerah provinsi, kota/kabupaten di Indonesia. Aspek yang dinilai pada penganugerahan ini antara lain kebijakan, tata kelola, praktik baik terkait TIK, manajemen, dan komitmen untuk peningkatan sumber daya manusia, dampak pada guru, siswa dan prestasi sekolah, serta inovasi-inovasi yang dilakukan di daerahnya.
Para kepala daerah penerima Anugerah KIHAJAR ini terbagi atas 3 kategori yaitu Utama, Madya, dan Pratama. Untuk kategori Utama diraih oleh: (1). Badingah, Bupati Gunung Kidul; (2). Tri Rismaharini, Walikota Surabaya; dan (3). Haryadi Suyuti, Walikota Yogyakarta. Untuk kategori Madya diraih oleh: (1). I Nyoman Giri Prasta, Bupati Badung; (2) Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara; (3). Sutiaji, Walikota Malang; (4). Oded M. Danial, Walikota Bandung; (5). Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, dan (6). Hendrar Prihadi, Walikota Semarang.