Lintas10.com, Medan – Sulastri menjadi korban dugaan penipuan dan penggelapan uang dengan modus jalur “khusus” masuk anggota TNI. Sulastri merupakan warga Jalan Sei Glugur Rimbun, Dusun III, Desa Sei Glugur, Kecamatan Pancur Batu Deliserdang, Sumatera Utara, membeberkan peristiwa ikhwal dugaan penipuan saat ia berkeinginan anaknya masuk TNI.
Kepada wartawan Sulastri dengan isak tangis menceritakan berawal dari oknum inisial SHT mengaku tugas di Kodam mengiming – imingi anak Sulastri masuk anggota TNI dengan meminta mahar ratusan juta rupiah dengan ditranfer secara bertahap agar anaknya bisa lolos masuk TNI
Kehadiran SHT yang dikenalkan oleh saudara, Sulastri membuat ia percaya dan mentransfer uang mahar kepada SHT
Sulastri semakin yakin bahwa anaknya bakal lulus dan harapan anaknya menjadi anggota TNI bakal terlaksana. Hal ini ia katakan saat anaknya dibawa inisial SHT ke Bandung namun saat itu kalah di Pantohir.
Waktu terus berjalan, impian sang anak masuk TNI tidak tercapai. Uang yang ditransfer ratusan juta rupiah pun terancam raib.
Merasa telah tertipu, sang anak ternyata tak lolos seleksi, sesuai kesepakatan dalam surat pernyataan yang bermaterai sepuluh ribu rupiah, Sulastri kini menagih uang yang telah ditransfer itu kepada SHT.
” Saya meminta uang biaya untuk anak saya masuk TNI dikembalikan karena uang itu saya pinjam berupa emas dari orang tua saya dan sebagian pinjaman dari bank dan pinjaman dari keluarga,” terangnya kepada wartawan, Jumat (31/05/2024)
Dikatakan Sulastri, saat orang tuanya sakit dan butuh biaya untuk berobat, ditagih uang tersebut kepada SHT tak dihiraukan.
Sulastri menjelaskan bahwa antara pihaknya dengan oknum SHT tertuang beberapa poin kesepakatan bermaterai sepuluh ribu rupiah sebagai berikut :