Selain Kepemilikan Senjata Api, ESG Diduga Sebagai Dalang Bentrokan Kerusuhan Dipancur Batu !

Lintas SUMUT716 kali dibaca

Lintas10.com, Medan – Warga Pancur Batu minta Kepolisian dalami dugaan keterlibatan ketua Brigsus PKN berinisial nama ESG alias Godol dalam peristiwa bentrokan berdarah dua kelompok ormas di Kilometer 23, pada Jumat (01/03) sekira pukul 5.30 wib pagi lalu.

Dikatakan warga sebagai narasumber media ini yang meminta namanya agar disamarkan bermarga Sinuhaji mengutarakan bahwa ESG diduga kuat sebagai dalang kerusuhan yang menyebabkan sejumlah korban berjatuhan.

Dua orang warga terluka parah saat peristiwa itu, satu bernama Horas Parapat (45) ditembak diduga menggunakan senjata senapan jenis gejluk tertembak pada bagian punggung.

Sementara itu, korban satunya lagi berinisial nama Candra Bukit alias Enol mengalami penyiksaan yang keji. Jari tangan kanan nyaris terputus dan kedua kaki terkena tembakan diduga senjata api. Diketahui, Candra dianiaya secara sadis lebih dari 50-an orang, seakan – akan terduga pelaku kebal hukum, ujarnya.

” Ada dua warga yang paling parah terluka ditembak pada bagian punggung menggunakan senjata laras panjang. Satu lagi sempat diculik dan dianiaya secara sadis. Empat jari kanan terputus dibacok senjata tajam dan pada bagian bahu tertembak senjata api serta kedua pangkal kaki ditembak juga dan kepala dibacok menggunakan klewang secara brutal. Dari luka korban terlihat satu senjata api, satu lagi senapan angin ” ucap sumber, Jumat (15/03).

Atas peristiwa tersebut, korban melapor ditempat yang berbeda. Horas parapat melapor di Polrestabes Medan dengan bukti tanda lapor nomor STTLP/B/ 652 / IIl /2024/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATRA UTARA dan laporan satunya lagi di Polda Sumatera Utara atas pengrusakan dengan nomor laporan LP/B/264/lll/2024/SPKT/Polda, Sumatera Utara.

Baca Juga:  Kejati Sumut Kembali Hentikan Penuntutan 13 Perkara dengan Pendekatan Humanis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.