Lintas10.com, Sunggal – Penggelontoran uang Dana Desa (DD) kembali menjadi sorotan di Desa Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Informasi dihimpun dari narasumber yang layak dipercaya yang meminta namanya agar dirahasiakan menuturkan, pengadaan anggaran ketahanan pangan di Desa Purwodadi dinilai tidak tepat sasaran, dan terbuang sia – sia.
Pasalnya, program tersebut dikerjakan diduga hanya untuk meraup keuntungan pribadi saja. Betapa tidak, pembibitan cabai tidak terurus dan bermatian sebelum dibagikan kepada warga.
Narasumber menambahkan sejumlah program Ketahanan Pangan (Ketapang) mulai dari pembibitan tanaman cabai, bibit ikan lele serta bibit ayam ditumpuk dirumah Sekretaris Desa (Sekdes) tanpa melibatkan Kepala Dusun (Kadus).
” Bibit cabai ditumpuk dirumah sekdes, bibit ayam tidak tau dibagi kemana. Bibit lele juga dibeli dari pasar yang sudah layak konsumsi tanpa melibatkan Kepala Dusun ( Kadus)” beber sumber, Sabtu (03/01/2024).
“Lele bukan bibit tapi induk lele. Itu pun Fiber bak lele berbocoran di kembalikan barangnya nggak tahu kemana. Bibit cabe banyak layu tak tersalur, bibit ayam diduga dijual kembali” terang Sumber.
Untuk diketahui, Desa Purwodadi mendapat Alokasi Dana Desa pertiap tahun sebesar 2,195,301,000., (Dua Miliar Seratus Sembilan Puluh Lima, Tiga Ratus Satu Ribu Rupiah ) terdiri dari bagi hasil pajak : 252, 482,000., dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 608,700.000.,
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Sugiatno melalui Bendahara Desa Nilawati mengatakan pembelian bibit bukan dipajak dan bibit sudah dibagikan kepada warga klaimnya menjawab Lintas10.com, Sabtu malam.
Nilawati juga menambahkan pembagian bibit cabai ia tidak ikut terlibat karena yang membagi Sekdes. Ia mengarahkan awak media untuk bertanya langsung kepada Sekdes. (Tim).