Medan, lintas10.com – Dalam rangka peringati Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2023 mendatang, DPD LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Pemantau Kinerja Aparatur Negara Pembaharuan Nasional (PENJARA) bersama seluruh pengurus DPC yang tebentuk di Kabupaten atau Kota se Sumatera Utara melakukan dua aksi unjukrasa di halaman Polda dan Kejati Sumut, Jum’at (8/12/2023) pagi.
Massa DPC LSM Penjara PN Kab. Tapanuli Selatan (Tapsel) yang beekesempatan menyuarakan tuntuan pengusutan atas dugaan korupsi TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang melibatkan Ketua Tim Penggerak PKK Tapanuli Selatan, Rosalina, Kepala Dinas PMD, M. Yusuf dan Ketua APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Tapsel, Hasan Basri Hutasuhut.
Sementara itu, selaku Ketua DPC LSM PENJARA Tapsel Steven Ompusunggu mengatakan, dugaan korupsi pelatihan dan pengadaan Tanaman Obat Keluarga (Toga) yang dianggarkan di seluruh APBDesa se Tapsel pada tahun anggaran 2022 yang anggarannya mencapai miliaran rupiah diduga tidak terealisasi seluruhnya tapi dananya dicairkan secara keseluruhan.
Kemudian, Reynaldi Siregar yang tergabung dari rombongan DPC LSM Penjara PN Tapsel, dalam orasinya meminta aparat penegak hukum di tingkat Sumatera Utara segera mengusut tuntas dugaan korupsi ini. Sebab, aduan juga sudah diampaikan di tingkat Tapsel, namun tidak ada tindaklanjut yang jelas sampai hari ini.
Dalam aksinya di halaman Polda dan Kejati Sumut, massa LSM PENJARA membentangkan spanduk berisi foto Ketua TP PKK, Rosalina, Kadis PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), M. Yusuf, dan Ketua APDESI Tapsel, Hasan Basri Hutasuhut, Menyuarakan orasinya, dengan membawa alat pengeras suara yang diangkut mobil pick up.
Massa pengunjukrasa meminta Polda ataupun Kejati Sumut segera panggil dan periksa Ketua TP PKK, Kadis PMD dan Ketua APDESI Tapsel. Agar dugaan korupsi ini tidak berlanjut-lanjut, merugikan negara dan sengsarkan rakyat Tapsel.