Kotogasib, lintas10.com- Warga asli Melayu Pangkalan Pisang Pemilik Lahan 80 Hektar dan pecahan 117 Kepala Keluarga mendampingi Pengambilan titik kordinat terhadap lahan mereka oleh Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Siak, Senin (9/10/2023).
M.Nizar kepada media ini mengungkapkan bahwa kehadiran mereka untuk menunjukan lokasi lahan yang merupakan hak milik yang belum di ganti rugi perusahaan puluhan tahun lalu.
“Kami disini mendampingi tim BPN mengambil titik kordinat untuk memastikan keberadaan lahan,” ungkap pria yang akrab disapa Katung ini usai turun kelokasi.
Lanjut Katung, adapun yang hadir ikut Kabag Adwil Pemerintah Daerah Siak, Humas PT. Kimia Tirta Utama, Babhikamtibmas Polsek Kotogasib.
“Kehadiran kami juga disaksikan dari humas PT.Kimia Tirta Utama,” kata Katung.
Turunnya Tim kata Katung menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya di Kantor Bupati Siak.
“Ini tindak lanjut hasil pertemuan di Kantor Bupati beberapa hari lalu,” katanya.
Untuk hasil pengambilan Kordinat tersebut warga menunggu dari BPN maupun Pemerintah Daerah.
“Tentunya harapan kami bisa di beritahukan hasilnya, meskipun pada saat rapat di Kantor Bupati kemarin Manager Area perwakilan PT. Kimia Tirta Utama menyatakan lahan yang diukur sebelumnya oleh bagian Adwil merupakan masuk dalam kebun Koperasi Produsen Sentra Madani Siak,” kata Katung.
Dalam hal ini dikatakan Katung yang mereka tuntut adalah hak.
“Hak kami yang dituntut,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Badin tokoh asli Melayu Pangkalan Pisang lahan miliknya belum pernah diganti rugi.
“Lahan saya belum pernah diganti rugi, justru sudah di kuasai Koperasi, apa dasar koperasi punya lahan disitu, kami adalah penduduk asli, dilahan itu tempat kami berladang serta tempat tinggal,” ucap Badin.
