Lintas10.com, Medan – Peristiwa penggrebekan Wakil DPRD Nias Utara Noferman Zega bersama wanita yang merupakan istri orang lain didalam kamar hotel 61 Medan dianggap tokoh masyarakat Nias tidak etis.
Hal ini menurutnya suatu pandangan yang tak lazim dan diluar nalar logika orang normal. Pasalnya sebagai wakil rakyat, Noferman Zega mengemban amanah rakyat patutnya menjadi cerminan dan tauladan bagi masyarakat luas.
Hal ini disampaikan oleh tokoh masyarakat Kepulaun Nias Fatizatulo Nduru yang juga merupakan Eks Ketua Umum Hino Inspirasi Masyarakat Ono Niha Indonesia (HIMONI) menegaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat itu seharusnya bertugas mengawal aspirasi rakyat.
Seorang Dewan sebagai wakil rakyat sah – sah saja jika memberikan bantuan, baik lewat petunjuk arahan, bisa memberi berupa materi uang, dan lokasi memberi tempat bantuan kepada masyarakat itu bisa ditepi jalan, bisa dikantornya, bisa dirumah penduduk, artinya itu lumrah. Tapi jika kedapatan didalam kamar hotel dengan wanita lawan jenis yang bukan pasangannya dan beralasan untuk menyalurkan bantuan itu menimbulkan tanda tanya.
” Kita sebagai masyarakat khawatir tentang kebenaran hal itu. Dalam hal ini kita mengatakan sudah salah ini dewan, salah tempat memberikan bantuan” ucap Fatizatulo Nduru saat dimintai tanggapan oleh awak media, Kamis (14/09/2023).
Fatizatulo menambahkan, sekiranya perempuan itu tidak seorang diri dalam memberikan bantuan dan ada beberapa orang lain cerita, dan jika seorang diri dan berada didalam kamar yang katanya menyalurkan bantuan itu menjadi janggal.
Ditambah lagi ada cerita memberikan uang 40 juta rupiah kepada warga yang menggrebek tersebut dapat menimbulkan sejumlah tafsiran.
Jika benar dia menyalurkan bantuan kepada wanita yang bersamanya dikamar hotel, seharusnya dia (Noferman Zega -red) juga tidak memberikan uang 40 juta kepada warga yang menggebek itu.