Sepakat Hentikan Pengiriman PMI secara Ilegal

Pekanbaru226 kali dibaca

PEKANBARU, lintas10.com – Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Kejahatan ini telah menimbulkan banyak kerugian bahkan korban jiwa sebab itu harus dihentikan.

Riau yang punya garis pantai cukup panjang dan berhadapan langsung dengan negara tetangga juga tidak luput dari tindak kejahatan TPPO berkedok pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI), tapi pemberangkatannya tidak melalui jalur resmi atau ilegal. Ada beberapa daerah di Riau yang kerap dijadikan tempat pengiriman PMI secara ilegal ke luar negeri terutama ke Malaysia. Dumai termasuk di antaranya, sebab itulah bersama stakeholder, Polda Riau mendeklarasikan ‘’Hentikan Pengiriman PMI Ilegal’’.
Deklarasi itu terwujud bersamaan dengan Sosialisasi Penanganan CPMI dan PMI Nonprosedural dalam memberantas Sindikat TPPO di Wilayah Kota Dumai, Selasa (18/7/2023) di Gedung Sri Bunga Tanjung, Dumai. Program ini sesuai dengan UU RI No. 21 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

Kanit 3 Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau AKP P. Banjarnahor, S.Sos., M.H mengatakan sosialisasi ini sengaja dilaksanakan di Kota Dumai, sebab posisi yang langsung berhadapan dengan negeri jiran memungkinkan terjadinya praktek pengiriman PMI secara ilegal, hal tersebut diatur dalam UU RI No. 18 Tahun 2017 pasal 68 jo pasal 69 jo pasal 81 jo 83 tentang perlindungan pejerja migran indonesia. Dengan melibatkan semua unsur diharapkan bisa lebih efektif mencegah penyelundupan PMI ke luar negeri, khususnya Malaysia.

Banjarnahor menjelaskan periode bulan Juli 2023 tercatat telah beberapa kali terjadi kasus TPPO dengan modus pengiriman PMI ke luar negeri. Ini terjadi karena letak wilayah pesisir Kota Dumai yang sangat strategis, sebab itu perlu peran serta semua kalangan.

Baca Juga:  .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.