Pasien di Rumah Sakit Royal Prima Diduga Korban Malapraktik, Bekas Operasi Membusuk !

Lintas SUMUT1,328 kali dibaca

Lintas10.com, Medan – Pasien di rumah sakit Royal Prima diduga menjadi korban malapraktik. Pasien atas nama M.Syadihka mengalami pembusukan pada bagian tubuh yang telah selesai di operasi, Kamis (27/07/2023).

Informasi yang dihimpun, M.Syadihka merupakan pasien Kecelakaan Lalulintas pada tanggal 19 Juni lalu.

“Ia masuk ke rumah sakit Royal Prima pada tanggal 19 Juni, dan pada tanggal 22 Juni selesai operasi dan masuk ruang ICU 10 hari” ucap keluarga pasien, Kamis (27/07/2023).

M.Syadihka pulang dari rumah sakit pada hari Selasa tanggal 07 Juli. Dan seminggu kemudian disuruh untuk kontrol agar pasien datang pada tanggal 20. Akan tetapi pada tanggal 19 sudah mengeluarkan nanah dari bekas jahitan operasi tersebut.

Melihat hal tersebut, pihak rumah sakit menyarankan agar dirawat di UGD. Disini pasien bermalam sampai ke esokan harinya, dan pada pukul 09.00 wib barulah bertemu dengan dokter.

“Dokter berpesan agar rajin – rajin dipijit agar nanahnya keluar” ucap keluarga pasien menirukan ucapan dokter.

Dilain sisi, relawan Jokowi Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Sumatera Utara (Sumut) Ria Sitorus menyanyangkan kejadian tersebut. Menurutnya hal ini sebaiknya tidaklah terjadi jika ditangani dengan profesional.

” Pasien Syahdika awalnya mengalami lakalantas. Lalu di ambil tindakan operasi.
Tapi ketika pihak RS menyatakan pasien sudah boleh pulang, berapa hari dirumah pasien mengalami keluar nanah terus menerus dari lubang usus atau perut” beber Ria Sitorus yang dikenal masyarakat kerab membantu kaum marjinal itu.

Lanjut Ria Sitorus, pihaknya yang mendampingi pasien juga telah melakukan protes terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut. Kenapa pasien masih kondisi sakit diarahkan untuk berobat jalan?

Baca Juga:  Kasus Dugaan Korupsi di Kejati Sumut Dinilai Penuh Kejanggalan, Empat Petinggi Bank BTN Diistimewakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.