Praktisi Hukum Angkat Bicara Terkait Dugaan Peredaran Narkoba di Dragon KTV

Lintas SUMUT1,527 kali dibaca

Lintas10.com, MEDAN – Dragon KTV di Jalan H. Adam Malik Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, diduga menjadi tempat peredaran narkoba dan langgar Jam Operasional, Rabu (12/7).

Menyikapi informasi yang beredar, Pengamat Hukum di Kota Medan Jerry Panjaitan, S.H, ketika dimintai tanggapannya, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menelusuri dan investigasi adanya dugaan peredaran narkoba di tempat hiburan malam tersebut.

Menurutnya, Pemko Medan dan Kepolisian hendaknya turut memberikan perhatian serius terhadap adanya informasi masyarakat mengenai pelanggaran jam operasi dan peredaran narkoba di Dragon KTV. Dampak yang ditimbulkan maraknya peredaran narkoba kian hari tumbuh seperti jamur membuat generasi muda Kota Medan hancur dan tidak punya masa depan.

“Jangan sampai karena keberadaan Dragon KTV, masyarakat menjadi terganggu dan rusaknya generasi bangsa kedepan akibat penyalahgunaan narkoba. Bila perlu Dragon segera ditutup pengelola diperiksa atau di penjarakan jika terbukti melakukan pelanggaran,”ungkapnya.

Ia menambahkan, Kecanduan narkoba juga menimbulkan angka kriminalitas di Kota Medan meningkat seperti begal, jambret dan tindak kejahatan lainnya.

Berdasarkan informasi masyarakat di Dragon KTV diduga narkoba bebas diperoleh dilokasi tersebut berupa pil ekstasi, happy five (H5) dengan bandrol harga Rp. 300.000,-/butir pil ekstasi dan Rp. 200.000,-/perbutir happy five (H5).

Masyarakat juga meminta Bapak Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan untuk memeriksa perizinan Dragon Ktv karena diduga telah melanggar Peraturan Kota Medan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum Pasal 22 butir a, b dan c serta Pasal 30 butif g dan i.

Baca Juga:  Menpora, Kapolda Sumut dan Gubsu Tinjau Progres Pembangunan Venue F1H20 Danau Toba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.