Curhatan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman yang Sebut Mendikbudristek Nadiem Makarim “Geblek” Viral di Medsos

Lintas SUMUT3,631 kali dibaca

Lintas10.com, MEDAN – Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman melontarkan kalimat “pedas” terhadap Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait gaji guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibayarkan dari anggaran pemerintah daerah viral di Media Sosial (Medsos).

Dia menyebut Wali Kota Medan Bobby Nasution juga pernah marah dan menyebut Geblek (Bodoh) juga ini menteri ucapnya.

Sebagaimana dilansir dari detikSumut, Jumat (9/6/2023), hal itu diceritakan Aulia dalam podcast yang ditayangkan oleh kanal YouTube @The One And Only. Aulia saat itu menjawab pertanyaan publik yang dibacakan oleh podcaster. Pemilik kanal YouTube telah mengizinkan isi tayangan tersebut untuk dikutip.

Aulia awalnya mendapat pertanyaan soal bagaimana nasib tenaga honorer pada tahun 2024, termasuk nasib guru honorer. Aulia kemudian menjelaskan soal kebijakan pusat yang dianggapnya membuat bingung pemerintah daerah.

“Pemerintah pusat mengeluarkan instruksi PPPK, kita senang ini dengarnya nih, bagus nih, guru segala macam, ternyata dibebankan kepada keuangan daerah,” ujarnya.

Aulia mengatakan APBD Medan tidak sanggup membiayai seluruh PPPK. Sebab, katanya, gaji PPPK sama besarnya dengan PNS sehingga belanja pegawai membengkak. Menurutnya, hal itu menyebabkan anggaran untuk program infrastruktur dan lainnya menjadi berkurang.

Aulia mengatakan Pemko Medan bahkan belum bisa mempekerjakan guru yang lulus PPPK karena tak sanggup membayar gaji. Dia menyebut guru-guru itu menyalahkan Pemko Medan. Padahal, katanya, kebijakan PPPK dibuat oleh pemerintah pusat.

“Ini kan menjadi satu masalah bagi kita, yang disalahkan kita pemerintah, mana tahu guru-guru ini, dibilang guru ini apa ‘ini nggak benar Pemerintah Kota Medan nih’, padahal sana (pemerintah pusat) yang buat,” ujarnya.

Baca Juga:  Kepsek SMAN 12 Medan Berbohong, Kabid Pembinaan "Pasang Badan", Kadisdik Sumut Tutup Mata?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.