Lintas10.com, Deliserdang – Oknum guru di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 7 Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara diduga lakukan kekerasan terhadap siswinya pada hari Rabu (22/02/2023).
Orang tua siswi bernama Rudi mengatakan keberatan atas adanya aksi perkataan kasar oknum guru olah raga berinisial nama IR (pria) yang mengakibatkan anaknya terganggu mental dan psikisnya. Korban inisial A (13) mendapatkan perlakuan dugaan kekerasan maupun intimidasi dari oknum guru tersebut saat jam belajar.
Kepada wartawan Rudi menuturkan terkejut mendengar anaknya menangis sewaktu pulang dari sekolah.
“Anak saya tak pernah saya pukul apalagi membentak, ini anak saya trauma akibat dipukul pada bagian kepala dan bentakan dari oknum guru tersebut ” ungkap Rudi dikediamannya, Rabu (22/02/2023).
Tambahnya, ia menceritakan awal mula oknum guru olah raga yang diduga melakukan kekerasan sewaktu anaknya disuruh untuk salat.
“Awalnya anak saya disuruh guru olah raga untuk salat, tapi dijawab lagi ha*d. Justeru oknum guru tersebut mengamuk dan mengatai bahwa ia tau wanita ha*d apa tidak” katanya menirukan ucapan putrinya itu.
Rudi menegaskan dalam hal ini sebagai seorang tenaga pendidik, tidak etis jika oknum guru berjenis kelamin laki – laki mengurusi urusan wanita. Bagaimana orang halangan dipaksa untuk salat? bebernya.
Siswi inisial A yang semestinya mendapat perlindungan di tempat ia menimba ilmu malah menjadi trauma, akibat sejumlah nada ancaman yang dilontarkan oleh oknum guru olah raga tersebut.
Kepada wartawan A menuturkan kenapa gak salat pada saat disuruh oknum guru olah raga tersebut diakibatkan sedang ha*d.
“Diumumkan bapak itu lewat mikropon untuk murid – murid salat, kami tidak salat karena ha*d. Ngamuklah bapak itu dibentak – bentak kami. Jadi kami salat sambil nangis. Diancam gak boleh ikut mata pelajaran olah raga. Kemarin ada juga anak didik gak salat dipukul pakai kayu” ucap siswi yang meminta namanya agar dirahasiakan itu.