Siak, lintas10.com- Lintas Komisi DPRD Siak hadir dalam Hearing (rapat dengar pendapat) dengan perwakilan 18 Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit yang beroperasi di wilayah dengan julukan kota Istana di ruang Hearing Selasa (17/5/2022).
Adapun Rapat itu dalam rangka menanggapi kegelisahan petani sawit yang mana harga tandan buah segar (TBS) di tingkat bawah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Rapat dipimpin langsung Androy Ade Rianda yang juga menjabat sebagai wakil ketua II, dihadiri Ketua Komisi I, Ketua Komisi II, Ketua Komisi III, ketua Komisi IV serta anggota, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak, Dinas Perkebunan, perwakilan dari 18 Perusahaan baik itu dari Badan Usaha Milik Negara maupun Swasta.
Dalam rapat terdapat perbedaan harga dari pabrik satu ke pabrik yang lainnya untuk mitra PTPN 5 Buatan-Lubuk Dalam harga Rp 2.800 per kilo gram, umum Rp 2100 perkilogram, perusahaan swasta harga tertinggi PT.Aneka Inti Persada (AIP) membeli TBS Rp 2.600 lebih, yang terendah PT.PAS harga beli Rp 1.800 perkilogram nya.
Marudut Pakpahan dari fraksi PDI Perjuangan meminta kepada PTPN sebagai perusahaan Negara sebagai contoh bagi perusahaan swasta harusnya memberikan harga lebih tinggi untuk massayarakat petani.
“Mengapa untuk mitra harga lebih tinggi sementara masyarakat diluar nya lebih rendah,” ujar Anggota Badan Kehormatan Dewan ini.
Terkait hal itu dijawab langsung oleh Manager PKS Buatan dan disambung Manager PKS Lubuk Dalam.
“Harga mitra merupakan harga TBS plasma yang memang binaan dari Perusahaan dari awal, sementara TBS dari luar binaan terkena pengaruh randemen,” kata Melki.