Sidoarjo, lintas10.com- Paham Radikalisme diduga mulai menyebar di Kabupaten Sidoarjo. Mengingat dalam sebuah video yang beredar, ada pernyataan dari Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), dari 18 kecamatan yang ada di Kab. Sidoarjo, 15 kecamatan dugaan terindikasi terafiliasi paham radikalisme.
Dari 15 kecamatan tersebut, ada salah satu masjid desa di wilayah Sedati konon di bawahnya ada sebuah bunker diduga sebagai tempat menyimpan senjata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) saat berpidato pada kegiatan pelantikan pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Wonoayu, Minggu (6/2/2022) malam.
“Saya mendapatkan data akurat bahwa ada 15 kecamatan di wilayah Kab. Sidoarjo terafiliasi paham radikalisme,” kata Gus Muhdlor dalam pidatonya.
Gus Muhdlor melanjutkan, dari 15 kecamatan tersebut, diketahui ada beberrapa desa yangj berstatus kuning maupun merah. Misalnya di wilayah Sedati, Balongbendo, Buduran, Gedangan, Sidoarjo, Candi dan Tarik.
“Nama-nama kecamatan ini telah diketahui sudah dimasuki paham radikalisme melalui berbagai cara untuk masuk ke masjid dan perumahan-perumahan,” tandasnya.
Gus Muhdlor juga menyebut kebanyakan kelompok radikalisme ini diketahui bukan warga asli Sidoarjo dan masih mempunyai anggota yang minim. “Ini harus diwaspadai, dan semua masyarakat jangan sampai gampang menganut atau menjadi jemaahnya,” tegas Gus Muhdlor.
Dalam waktu dekat Bupati Sidoarjo mengajak semua pihak baik TNI/Polri dan ormas untuk menindaklanjuti atas temuan atau indikasi paham radikal di wilayah Sidoarjo yang dinilai sangat membahayakan Sidoarjo.
Sementara itu, Ketua PCNU H. Zainal Abidin menegaskan, melihat Kabupaten Sidoarjo menjadi sasaran kelompok radikalisme, PCNU Sidoarjo siap bergerak untuk menguatkan ideologi dan menjaga aset yang dimiliki. “PCNU siap akan menciptakan gerakam yang islami penuh toleransi dan ramah di seluruh kecamatan yang ada di Sidoarjo,” tegasnya.