KOTOGASIB,lintas10.com- Mahasiswa kedokteran dari Universitas Riau memberikan penyuluhan optimalisasi peran, Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam pencegahan TB (Tubercolosis) putus obat, kepada masyarakat, kader PMO dan tenaga kesehatan di aula kantor Camat Koto Gasib, Rabu (3/5/2017).
Penyuluhan dari dokter muda itu, dalam rangka bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. Mereka adalah adalah mahasiswa kedokteran yang sudah menyelesaikan jenjang sarjana atau untuk mendapat gelar dokter (Koas).
Sekitar 12 dokter muda tersebut, memberikan informasi tentang pengawasan dan dukungan dalam mengobati pasien TB. Pengawasan secara ketat oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO) merupakan hal yang penting untuk menjamin keteraturan dan kepatuhan pengobatan.
Dijelaskan oleh salah seorang dokter muda, bahwa petugas kesehatan harus memastikan setiap pasien TB didampingi oleh seorang PMO. Pengawasan kepada pasien TB dilakukan dalam jangka panjang minimal enam bulan, supaya pasien berobat secara teratur dan menelan obat sesuai dengan dosis dan jenis obat yang diberikan sampai selesei pengobatan.
PMO harus segera membawa pasien TB ke fasilitas pelayanan kesehatan jika pasien mengalami efek samping obat di awal pengobatan yang bisa saja terjadi sehingga dapat mencegah efek samping yang berlanjut dan pasien tidak menghentikan pengobatannya.
Terkait hal itu Sekretaris Kecamatan Koto Gasib Mukhtasar menyambut baik kegiatan yang ditaja oleh dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau tersebut. Ia menyampaikan kegiatan dalam rangka pencegahan dan sekaligus pengawasan minum obat penyakit TB, di Koto Gasib sudah dilakukan, bahkan tim kesehatan dari Puskesmas langsung mendatangi pasien TB kerumahnya.