Padangsidimpuan, lintas10.com – Bantuan paket sembako dalam rangka penanggulangan dampak wabah Covid-19 melalui Dinas Perdagangan kota Padangsidimpuan tahun anggaran 2020 batal disalurkan hingga ke tahap IV.
Padahal pengadaan barang paket sembako tersebut sudah di online kan melalui sistem publikasi “Rencana Umum Pengadaan” (RUP barang dan jasa Dinas Perdagangan yang angkanya hinga sampai ketahap IV senilai Rp.17.466.466.020,- yang tiap pertahapnya sebesar Rp.4.366.616.505,-
Namun hal tersebut hanya terealisasi dan tersalur kepada masyarakat hanya pada tahap I (pertama) saja di bulan April dan anggaran yang dihabiskan pun sebesar Rp. 3.931.700.954,-
“Dinamika saat itu juga tidak efektif untuk dilaksanakan bantuan paket sembako, kalau di pengadaannya kita data empat dibagilah, enam belas, tujuh belas segitulah. Misalnya empat dikali empat kan enam belas sekian, tapi dia totalnya tujuh belas ya..?, sebenarnya yang kita apakan cuma tahap satu doang, untuk 2,3, dan 4 tidak ada, melihat dinamika situasional pada saat itu,” Ungkap Gustomi Hamonangan Siregar yang menjabat selaku kepala bidang koperasi, Rabu (8/9/2021) ketika ditemui diruang kerjanya.
Masih lanjut Gustomi, tidak efektifnya penyaluran paket sembako tersebut lantaran ada hal yang lebih urgent (mendesak) dalam melakukan penangan dampak Covid-19 tersebut.
Gustomi pun tidak menyebutkan hal urgent apa yang membuat dana paket sembako tahap 2,3, dan 4 tidak disalurkan sehingga dananya pun di kembalikan ke gugus tugas Covid-19 kota padangsidimpuan.
“Kan begini ketika kita terjadi dalam hal situasional penanganan bencanalah dulu saya bilang, kalau lah memang dia telah ditangani setelah bencana, apa lagi dampak sosial yang perlu kita perbaikai..?, di evaluasi lah ini sehingga saat diputuskan bahwasannya kurang efektif untuk penyaluran tahap ke dua sehingga dialihkan dananya itu semua dikembalikan dan anggaran yang tiga itu (2,3 dan 4) saya tidak tahu kemana perginya, bukan gawe kita lagi,” terang Gustomi.