Labusel, lintas10.com- Tak adanya sinergritas antara Pemkab, Pertamina dan pihak instansi terkait melahirkan pendistribusian dan Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada konsumen amburadol dan terabaikan. Kenyataan dilapangan harga LPG sampai kekonsument melonjak tinggi tanpa ambang batas.
Melihat hal tersebut Pemerintah Labusel melalui Kabag Prekonomian melakukan sosialisasi koordinasi pada Pertamina, Agen, Pangkalan dan konsumen dilantai dasar Perkantoran Bupati jalinsum Desa Sosopan Jum’at (02/07/2021)
Pj Bupati melalui Asisten dua bapak Raikul Rahman ST, MT membuka acara sosialisasi koordinasi LPG 3 Kg bersubsidi, dalam acara tersebut dihadiri lima agen LPG wilayah Labusel dan puluhan pangkalan yang tersebar di lima Kecamatan.
Asisten dua meminta kepada pihak terkait dalam hal ini Pertamina dan agen serta pangkalan agar menjalankan aturan yang telah ditentukan Pertamina dan dilesensikan oleh Pemerintah, kita ketahui siklus perjalan LPG 3 Kg sampai ke masyarakat, laporannya sampai BPK-RI melalui laporan Pertamina.
Kabag Ekonomi M Ali Siregar diacara dengan jujur menjelaskan kami tidak pernah menerima laporan apapun dari Pertamina baik itu berapa jumlah agen dan pangkalan serta gimana cara pendistribusiannya untuk Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Makanya saya bingung apabila teman-teman wartawan dan LSM mempertanyakan detail kronologis keberadaan penyaluran LPG 3 Kg dari Pertamina melalui agen serta pangkalan
Harapan saya mari kita duduk bersama-sama Pertamina, Agen dan Pangkalan dan instansi terkait dalam mengkelola mekanisme harga eceran tertinggi sampai kekonsumen sebaik mungkin.
Jujur sampai sekarang saya tidak mengetahui berapa jumlah rieal pangkalan yang beroperasi di wilayah Labusel, pernah kami cek dilapangan yang kami dapat sampai tahun Desember 2020 ada 90 pangkalan dan lima agen, kata kabag.