Cirebon, lintas10.com – Angkutan Kota (angkot) di Kota Cirebon, Jawa Barat, semakin merana. Setelah tergeser akibat persaingan dengan Ojek Online (ojol), angkot juga harus bersaing dengan Bus Rapid Trans (BRT) yang tidak lama akan dioperasikan di Kota Cirebon.
Pada pertengahan tahun 1980-an angkot pernah mengalami masa kejayaan. Dengan trayek yang mengelilingi semua wilayah kota dan ada pula yang bahkan sampai ke wilayah Kabupaten Cirebon, angkot telah menggantikan moda angkutan becak.
Tapi setelah tahun 2000-an masyarakat pengguna jasa angkot mulai berkurang, seiring bertambahnya pemilikan sepeda motor. Nasib sopir angkot semakin tidak menentu setelah hadirnya ojol belum lama ini. Dan saat ini, angkot di Kota Cirebon nampaknya akan bernasib sama seperti becak, karena harus bersaing dengan BRT.
Terkait masalah tersebut, Karsono selaku Sekretaris Organda Cirebon meminta agar kehadiran BRT tidak mengganggu operasional angkot yang sudah lebih dulu ada di Cirebon.
Untuk itu Karsono meminta agar Organda dilibatkan dalam merumuskan mengenai teknis trayek dan lainnya.
“Kami dari Organda berharap jika nantinya BRT jadi beroperasi jangan sampai mengganggu aktivitas operasional angkutan umum lainnya yakni angkot,” ujar Karsono, Senin (22/3).
Sebab, menurutnya, instansi terkait seperti Dishub dan PD Pembangunan yang ditunjuk sebagai operator BRT belum melakukan pembahasan resmi dengan Organda. Mengenai rencana operasional BRT pun belum ada sosialisasi kepada para sopir angkot. Padahal, BRT itu rencananya akan mulai operasional pada bulan April mendatang. ***