Lapas dan Rutan Kelas I Cirebon Tadi Malam Disidak

lintas Jawa Barat851 kali dibaca

Cirebon, lintas10.com – “Lapas dan Rutan harus bebas dari HALINAR,” tegas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Imam Suyudi, disela inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon, Kamis malam (04/3).

Sidak dan tes urine kepada para tahanan itu dilakukan oleh Tim Satuan Operasi Kepatuhan Internal (Satops Patnal) gabungan yang terdiri dari Petugas Pemasyarakatan di wilayah UPT Se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

Tujuannya untuk mengantisipasi beredarnya barang-barang terlarang di dalam Rumah Tahanan.

Sidak yang dipimpin Imam Suyudi itu dilaksanakan tadi malam. Pada sekitar pukul 19.00 WIB Seluruh Tim berkumpul untuk briefing di Lapas Kelas I Cirebon. Lalu mulai Sidak ke Rumah Tahanan Kelas I Cirebon pada pukul 19.30 WIB.

Dalam sidak itu Tim Satops Patnal UPT Se-Ciayumajakuning melakukan razia dan penggeledahan di seluruh blok sel dan kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Untuk memastikan tak adanya peredaran barang terlarang, selanjutnya dilaksanakan tes urine secara acak terhadap 2 orang WBP setiap kamar. Tapi hasilnya negatif.

Namun dari penggeledahan di seluruh blok hunian Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cirebon masih ditemukan adanya gunting, korek api gas, speaker, handsfree, power bank, cutter, charger HP dan sejenisnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Imam Suyudi mengatakan, kegiatan sidak ini merupakan bentuk tindak lanjut arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait Deteksi Dini Pemberantasan Handphone, Pungli dan Peredaran Narkoba (HALINAR).

“Kegiatan ini merupakan agenda yang akan rutin dilaksanakan. Tentunya untuk mencegah adanya peredaran barang-barang terlarang dan berbahaya di dalam Lapas dan Rutan di Wilayah Jawa Barat,” ujarnya. ***

Baca Juga:  Bantaran Sungai Disulap Jadi KAMPUS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.